in , , , ,

When The Past Was Around : Kenangan yang Indah

When-The-Past-Was-Around-Sebuah-Kenangan-yang-Indah

Sedang bingung mencari game ringan? Sedang mencari game ringan yang menguras emosi? Jika iya, Dingo akan mengajak kamu untuk berkenalan dengan sebuah game berjudul “When The Past Come Around” 

When The Past Was Around merupakan point and click game yang diciptakan oleh Mojiken Studio, developer game yang berasal dari Indonesia. Game dirilis pada tahun 2019 yang lalu di beberapa platform modern salah satunya adalah PC. Hebatnya lagi, game ini telah memenangkan berbagai macam penghargaan dari luar negeri untuk kategori narrative, lagu dan visual.

Game ini sebenarnya sudah jatuh ke radar Dingo sejak lama, akan tetapi baru minggu ini Dingo berkesempatan untuk memainkannya di PC. Setelah memainkannya, game ini menjadi salah satu game yang berhasil membuat Dingo meneteskan air mata.

Penasaran kenapa bisa Dingo menangis memainkan game ini? Yuk mari membaca ulasan Dingo kali ini ya!

Klik Untuk Memecahkan Puzzle

When-The-Past-Was-Around-Sebuah-Kenangan-yang-Indah-Klik

Di awal tulisan kali ini Dingo akan membahas mengenai gameplay terlebih dahulu karena game ini sangat berfokus dengan cerita.

Selayaknya game Point and Click yang lain, kamu hanya perlu mengklik beberapa barang yang ada di layar monitor kamu untuk menyelesaikan puzzle agar kamu bisa pindah ke level selanjutnya.

Menurut Dingo, puzzle yang di When The Past was Around tidaklah sulit seperti mencari password/kunci dan mencari barang. Cara menyampaikan kunci jawabannya pun juga cukup unik dan kadang tidak masuk akal. Jika kamu tidak baper duluan dengan kisah si protagonist, kamu harus cermat cermat memperhatikan lingkungan untuk mencari jawaban.

Baca juga:  Review Au-Delà - Berhati-hatilah Dalam Gelap!

Jika kamu kebingungan pun, game ini menyediakan tombol hint. Tapi tombol hint ini hanya memberikan tanda barang apa saja yang bisa kamu klik menggunakan mouse. Dingo sendiri selama permainan tidak menemukan kesulitan, jadi Dingo nyaris tidak pernah menggunakannya saat hendak menyelesaikan puzzle.

Hanya ada satu puzzle yang membuat Dingo merasa kebingungan. Yaitu puzzle yang berhubungan dengan mengatur jam dinding. Hint yang diberikan ada, tapi yang membuat Dingo kesulitan adalah Dingo tidak memiliki kemampuan untuk membaca jam dinding selain angka di handphone. Hahaha…

Tapi sangking mudahnya cara menyelesaikan puzzle di game ini, Dingo merasa game ini cukup singkat. Karena dingo hanya membutuhkan waktu beberapa jam untuk menyelesaikan game ini.

Info tambahan lainnya adalah sistem ‘save‘ dalam game ini hanya dilakukan secara otomatis di awal level. Memang di satu sisi ini bukanlah masalah besar apalagi di sebuah game pendek, tapi agak sedikit menyebalkan untuk Dingo saat Dingo tidak sengaja menutup game ini di komputer karena listrik mati. Dingo jadi harus memainkan game ini dari awal level yang dimainkan.

Alunan Lagu yang Indah

When-The-Past-Was-Around-Sebuah-Kenangan-yang-Indah-Alunan

Walaupun game ini fokus dalam bercerita, kamu tidak akan mendengarkan atau membaca dialog apapun. Selama kamu bermain yang hanya kamu baca hanyalah menu di halaman utama dan yang kamu dengar adalah alunan Original Soundtrack serta sound effect ketika kamu mengklik item.

When The Past was Around membawakan cerita mereka dengan animasi singkat, beserta sebuah motion comic yang interaktif sebagian dari gameplay. Artstyle yang simpel dan warna yang dipilih pun memunculkan sebuah perasaan nostalgia di hati Dingo.

Menurut Dingo, ketidakadaan dialog membuat musik menjadi komponen yang terpenting dalam bercerita. Dengan kata lain Dingo berharap bahwa soundtrack yang dibawakan dalam game ini benar benar harus menyatu dalam hati pemainnya dan tentu saja, developer sangat berhasil melakukan.

Baca juga:  Konosuba: Fantastic Days, Review Mobile Game

Kata “Tenang dan Nyaman” adalah kata yang Dingo gunakan untuk mendeskripsikan keseluruhan Original soundtrack dalam game ini. Menurut Dingo pribadi, soundtrack dalam game ini sedikit mengingatkan Dingo dengan soundtrack yang dimiliki oleh seri game Atelier tapi lebih emosional.

Alunan biola yang mengiringi Dingo saat bermain membuat Dingo jadi ikut bersenandung sendiri. Menurut Dingo jika kamu membutuhkan sebuah lagu baru di playlist kamu untuk kebutuhan belajar atau mencari inspirasi, Dingo sangat merekomendasikan lagu lagu dari game ini.

Perjalanan yang Penuh Emosi

When-The-Past-Was-Around-Sebuah-Kenangan-yang-Indah-Perjalanan

Dan terakhir yang ditunggu-tunggu, Dingo akan membahas mengenai cerita dalam When The Past was Around. Tenang kok, tidak ada spoiler yang akan Dingo berikan karena Dingo ingin kamu untuk merasakannya sendiri.

Game ini menceritakan seorang gadis dengan sesosok makhluk berkepala burung. Saat si gadis meraih tangannya, ia pun dibawa untuk menikmati lagu yang dimainkan oleh sang kepala burung hantu dengan biola kesayangannya.

Tapi saat alunan lagu itu selesai, tiba tiba kita melihat si gadis berduka sendirian di bawah hujan tepatnya di sebuah pemakaman. Alunan lagu yang terdengar familiar tiba tiba kembali berbunyi, membuat sang gadis yang berduka memaksa masuk ke pintu makam yang besar.

Saat didalamnya sang gadis malah menemukan sesosok bayangan besar di dalam sangkar. Sesosok bayangan yang akan menuntunnya menggali kenangan miliknya.

Kisah game ini mengangkat tema tentang kenangan, duka dan moving on. Kita akan dibawa untuk menyaksikan dan membantu sang gadis dalam perjalanannya mengenang beberapa bagian hidupnya.

Meski cerita yang diangkat singkat dan dapat ditebak, namun pesan yang dibawa dalam game ini cukup banyak. Mulai dari tentang Moving on dari kenangan indah memanglah sulit sampai tentang usaha bangkit dari duka yang mendalam karena merasa dunia sekitar kita (entah karena hubungan, talenta atau passion) telah hancur adalah hal yang lebih sulit lagi.

Baca juga:  Star Ocean : The Divine Force dan Para Tokoh Utama

Tema yang menurut Dingo cukup berat namun dapat dikemas dengan cara yang menarik dan cukup ‘mengena‘ ke pemainnya.

Kesimpulan

When The Past Was Around merupakan sebuah point and click game yang singkat namun memorable. Meski tanpa dialog, kisah yang mereka angkat dibawakan dengan visual dan soundtrack yang berhasil membuat seseorang terjun ke lautan emosi. Kekuatan naratif inilah yang membayangi lemahnya puzzle yang ada di dalam game.

Meski begitu menurut Dingo, sesekali kamu harus mencoba memainkan game ini di waktu senggang atau jika ingin mencari game ringan untuk dimainkan.

Untuk PC tentu saja Game ini bisa kamu dapatkan di Steam. Dingo sangat menyarankan jika kamu membeli sekalian dengan OST game ini sekalian ya? Semoga suka dan Selamat bermain!

Written by Hifumint

I like games and cute thing.

Leave a Reply

Review-Samurai-Warriors-5-Sajian-Baru-Legenda-Oda-Nobunaga

Review Samurai Warriors 5: Sajian Baru Legenda Oda Nobunaga

Konosuba Fantastic Days Pose

Konosuba: Fantastic Days, Review Mobile Game