Nama “Atelier” pasti tidak asing bagi para penikmat JPRG bukan? Pada tahun 2017, sebagai selebrasi Anniversary seri Atelier yang ke dua puluh tahun. KOEI TECMO GAMES mengumumkan project terbaru mereka yaitu “Atelier Online : Alchemist of Bressisle” yang kemudian dirilis pada tahun berikutnya di Jepang. Setelah menunggu kurang lebih dua tahun, game dapat dimainkan ke seluruh dunia termasuk Indonesia.
Atelier Online : Alchemist of Bressisle atau yang biasa disingkat sebagai Atelier Online adalah free-to-play game yang mendeskripsikan genre mereka sendiri sebagai “Online Alchemy RPG”. Atelier Online merupakaan side game terbaru dari seri Atelier yang telah dirilis dua tahun lebih dulu di negara asalnya dan baru di lokalisasi ke barat dan seluruh dunia pada tanggal 8 Juli 2021 yang lalu oleh Boltrend Games.
Sebelum kita masuk ke pembahasan, perlu diingat bahwa game yang muncul di smartphone merupakan game yang biasanya di update secara berkala. Dengan kata lain, dalam artikel kali ini Dingo akan membagikan pendapat kami tentang Atelier Online versi yang paling awal dirilis yaitu versi 1.0.0 Season pertama.
Review Game Atelier Online: Selamat datang di Bressisle!
Mari kita mulai dengan pembahasan kisah yang diangkat dalam Atelier Online.
Ilmu Alchemy merupakan Ilmu yang sangat bermanfaat demi kehidupan manusia. Dengan Ilmu Alchemy, seseorang bisa menciptakan berbagai benda ataupun karya seni. Namun sayang, keberadaan para praktisi yang menekuni Ilmu ini semakin lama menghilang. Untuk menanggulanginya, sekolah the Royal Academy of Sciences atau biasa dipanggil sebagai Academy yang berdiri di sebuah pulau asing bernama Bressisle. Dengan khusus membuka penjurusan Ilmu Alchemy, bersamaan dengan dua jurusan lainnya yaitu Ilmu Sihir dan Relicology.
Kamu, ya kamu! Adalah seorang anak yang dibesarkan oleh salah seorang pegawai di sekolah tersebut dan saat waktu mu untuk menjadi pelajar di Academy tiba, kamu pun memilih Ilmu Alchemy sebagai konsentrasi belajar yang kamu tempuh. Bersama dengan kawan kawan sejawat mu di sekolah, kamu menekuni hari hari mu dengan harapan bahwa ilmu yang kamu dapatkan dapat bermanfaat untuk sesama.
Selayaknya seri game Atelier yang lain, game ini mengambil latar dunia fantasi dengan betapa pentingnya Ilmu Alchemy di kehidupan manusia. Cara game ini menceritakan ceritanya pun masih mempertahankan elemen yang sama, dimana cerita dari game ini dapat diikuti oleh pemain dalam berbentuk serial Quest yang harus pemain selesaikan.
Hal paling istimewanya dari seri ini dari seri Atelier adalah, sosok protagonis kita kali ini dapat kita pilih baik nama, gender maupun penampilannya. Sesuatu yang setau Dingo belum pernah dilakukan pada seri Atelier yang lain. Satu hal lagi yang berkesan untuk Dingo adalah kemunculan Nama yang kalian pilih di title scene dari game ini ketika dibuka. Rasanya seperti game ini diciptakan untuk para pemainnya.
Lawan musuh, Kumpulkan bahan dan Synthesize!
Secara singkatnya, gameplay dari Atelier Online menggabungkan gameplay khas dari seri Atelier yaitu Eksplorasi map dan kegiatan Alchemy dengan online game yang hadir di smartphone.
Elemen game smartphone yang muncul di game ini di antara lain mulai dari sistem gacha yang diperuntukan mendapatkan playable karakter dari seri terdahulu, item atau equipment spesial, sampai mata uang dalam game yaitu Cole, yang dapat digunakan untuk meng-gacha atau membeli item dalam game dan Ether, yang dapat digunakan untuk Alchemy dan meng upgrade item kedua mata uang ini tentu saja dapat dibeli dengan uang asli, menyelesaikan quest atau melakukan log in setiap hari.
Perbedaan yang mencolok dari Atelier Online dari game smartphone lain adalah bagaimana mereka tidak mengimplementasikan sistem ‘stamina’ di permainannya. Jadinya para pemain bisa terus bermain tanpa perlu menunggu stamina mereka penuh untuk melanjutkan.
Eksplorasi Map
Dalam mode Eksplorasi map, pemain bisa bertarung melawan musuh atau sekedar mengumpulkan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan Alchemy. Ekplorasi map dapat dilakukan sendiri atau secara multiplayer. Selain bisa mengeksplor map bersama, pemain juga bisa bergabung dengan sebuah ongoing battle yang dilakukan oleh pemain lainnya.
Dalam sesi eksplorasi secara multiplayer masing masing pemain memiliki jatah Item yang dapat di ambil di map. Jadi tidak akan ada yang namanya rebutan item di antara pemain saat permainan berlangsung. Jika pemain sedikit malas untuk mengumpulkan bahan sendiri saat di map, game ini menyediakan sistem “Auto” yang membuat karakter bergerak secara otomatis.
Battle System
Battle system di game ini masih menggunakan sistem one turn base. Akan tetapi, karakter di game ini akan menyerang musuh secara otomatis. Pemain hanya diberikan kesempatan untuk mengontrol karakter mana yang dapat mengaktifkan special skill mereka terlebih dahulu (sebelum keduluan oleh AI) atau mengeluarkan item saat pertarungan (jika tidak di set untuk dikeluarkan secara otomatis saat pertarungan tentunya). Jujur Dingo merasa kurang menyukai sistem ini, karena rasanya, yang dapat Dingo lakukan sepanjang bagian ini hanyalah menatap layar smartphone saja.
Synthesize!
Untuk bagian terakhir, yaitu bagian Alchemy, dimana pemain dapat menggabungkan semua bahan yang pemain temui saat mengeksplorasi map dengan Synthesize. Bagian ini sebenarnya tidak jauh berbeda dari game Atelier yang lain. Sejauh ini Dingo tidak menemukan fitur dimana Dingo bisa meng-unlock resep item lain ketika menyatukan bahan yang berbeda dari resep aslinya. Jika kamu kebetulan menemukannya, tolong beritahu kami ya? 😀
Semuanya terlihat menggemaskan!
Menurut Dingo, Game Atelier Online memiliki aset yang menggemaskan. Asset 2D yang ditampilkan dalam permainan ini sangat indah dan sangat lucu. Art style yang digunakan dalam game ini nampak seperti lukisan menggunakan cat air yang menurut Dingo sangat cocok untuk sebuah game yang bertemakan selayaknya sebuah negeri dongeng. Dingo sangat menyukai desain tiap karakter yang dihadirkan, begitu pula dengan pakaian serta aksesoris yang dapat digunakan oleh pemain nantinya. Soundtrack yang dihadirkan pun masih tak lepas dari ciri khas game Atelier dan berhasil melengkapi kesan yang sama.
Sebuah komplain yang ingin Dingo berikan adalah User Interface dari game ini. Mungkin karena style yang dipilih oleh developer game atau mungkin karena mereka baru merilis sebuah game berumur dua tahun ke luar negri. Jika diperhatikan dari screenshot yang Dingo bagikan terdapat sebuah dua block berwarna hitam di kanan dan kiri di smartphone milik Dingo.
Dua blok hitam tersebut membuat layar utama dari game berada di tengah smartphone, sehingga interface yang ditampilkan lebih kecil dari yang biasa Dingo mainkan. Meskipun menu utama dari game ini sedikit mengingatkan dengan menu seri Atelier yang dulu. Tampilan ini juga memberikan kesan tampilan halaman utama yang cukup penuh akibat banyaknya tombol yang muncul dan berdempetan.
Satu hal lagi yang membuat Dingo kurang suka adalah bagaimana sistem quest bekerja. Atelier Online memisahkan list ini menjadi beberapa quest yang terpisah. Dengan kata lain, quest tersebut tidak akan dinyatakan selesai sampai kalian menyelesaikan quest lanjutan berikutnya yang harus diambil secara wajib setelah notifikasi quest sebelumnya dinyatakan selesai. Menurut Dingo, cara ini sangat tidak efisien dan jatuhnya sangat menjengkelkan apalagi dengan UI yang kurang enak untuk dilihat.
Kesimpulan
Sebagai game yang diciptakan khusus sebagai perayaan 20 tahun dari sebuah seri game legendaris, Ide serta Visual Game yang Atelier Online ditawarkan nampak menjanjikan. Namun, kekurangan di beberapa bagian gameplay yang kurang interaktif dan User Interface yang kurang tertata membuat Dingo kurang asik saat memainkannya. Dingo berharap, kekurangan kekurangan ini bisa di improve di update game yang berikutnya.
Jika tertarik untuk memainkannya. Game ini dapat diunduh dan dimainkan secara gratis di Google Play (Play Store) untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iOS.
Kelebihan :
+ Visual yang indah dan menggemaskan.
+ Soundtrack yang khas.
+ Atmosfer game dan kemunculan protagonist dari seri lama sebagai hadiah dalam sistem gacha sukses membuat pemain bernostalgia.
+ Tidak ada sistem stamina yang mengharuskan player untuk menunggu sebelum kembali bermain.
Kekurangan :
– User Interface yang kurang enak untuk dipakai.
– Battle System yang kurang interaktif.
Comments
Loading…