in

Interview Cosplayer: MM Earlene, Sang Dosen Cosplayer

MM Earlene Thumbnail

Kembali lagi dengan interview bersama cosplayer, kini penulis berbincang sedikit dengan Maria Margaretha Earlene, atau yang sering dikenal dengan inisialnya MM Earlene. MM Earlene bisa dianggap sebagai seorang veteran dalam cabang kesenian ini.

Sudah menjalani hobinya selama lebih dari 10 tahun, MME berbagi pengalaman dan cerita-ceritanya mengenai cosplay dan gaming.

Selain cosplayer profesional, MM Earlene juga merupakan make up artist, dosen, dan juga model. Karakter yang pernah diperankan bervariasi baik dari Disney Princess, maskot kota, hingga companion asal Teyvat dari game Genshin Impact.

Untuk menggali lebih dalam pengalaman cosplay MME, apa game favoritnya, dan siapa dream cosplay-nya. Berikut rangkuman pembicaraan dengan MME, Sang Dosen Cosplayer.

Kak Earlene sudah berapa lama cosplay?

Aku sudah cosplay dari tahun 2010. Pertama cosplay pas acara Megaxus Cosplay di (Mall) Taman Anggrek. Pada waktu itu jadi karakter original, namanya Ange de la Mort (Angel of Death/Malaikat Kematian).

Siapa yang menjadi inspirasi kamu cosplay?

Arstrini Ika Wahyuni (juga seorang cosplayer, biasa dikenal sebagai Ikarung). Dulu lihat dia cosplay di Facebook kelihatannya seru banget. Pas aku tanya itu apa, katanya cosplay, terus aku disuruh coba sendiri. Pas dicoba, ketagihan deh sampai sekarang.

Baca juga:  Review Game ReTurn: Sekali Masuk Kamu Tidak Bisa Keluar

Apa Proyek cosplay favoritmu?

MM Earlene Tarantula

Untuk saat ini, mau melengkapi Disney Princess Classic. Listnya ada di website aku, tapi sekarang ga tau ya–too many, lah–dah banyak banget.

Mungkin gue highlight beberapa yang menarik aja kali, ya. Paling yang menarik itu aku cosplay untuk Pemda Tangerang Selatan sebagai ambassadornya, namanya Anggrek. Dia itu semacam (maskot) untuk sosialisasi reduce, reuse, recycle gitu. Pernah juga cosplay ambassador untuk (Smartphone) Polytron, Cleo. Lalu untuk game Kurusetra [sudah nonaktif].

Jenis cosplay apa yang Kak Earlene suka?

MM Earlene Ahri

Aku lebih suka Western cosplay dibandingkan (cosplay) anime. Walaupun cosplay anime juga banyak, game juga banyak.

Cosplay-nya lebih banyak buat show juga, (seperti) Sailor Moon dan Disney Princess yang paling sering.

Kak Earlene suka main game atau tidak?

MM Earlene Ganyu

Suka! Tadi sampai jam 2 pagi main Genshin. Lagi clearing Chasm, sudah selesai cerita, tapi belum (dapat) semua peti harta karun.

Kalau game favoritku, game jadul semua sebenarnya. Thousand Arms suka, Wild Arms 2, Suikoden, Final Fantasy 6. Sukanya yang klasik-klasik.

Yang suka banget itu Harvest Moon, sampai kebawa kedalam mimpi. Jadi pulang sekolah main game sampai jam 10, dimarahin abang. Terus jam 2 ga pakai suara nyalain TV terus main sampai jam 5, baru tidur. Pergi sekolah, terus tidur di kelas.

Sampai mimpi juga masih Harvest Moon. Nikahin Popuri.

Apa ada karakter game yang Kak Earlene ingin cosplay?

Genshin lah ya, (jadi) Raiden Shogun. Sebenernya juga ada rencana cosplay jadi Kid dari Chrono Cross, cuma masih belum percaya diri karena perutnya kelihatan.

Sama mau buat Anna juga dari Tekken, dia karakter favoritku dari jaman dulu. Punya cita-cita cosplay jadi dia. Aku seumur hidup jahit sendiri dari nol buat bajunya Anna Williams, salah warna. Karena dulu ngide jadi alternate colour, bajunya warna hijau terus pitanya warna orange. Tapi desainnya sama persis, rambutku juga waktu itu pendek (seperti) Anna Williams.

Baca juga:  Review Retrospective Fatal Frame II : Kisah Tragedi Anak Kembar

Menurut Kak Earlene, apa hal terpenting dalam cosplay?

MM Earlene Ada Wong

Pertama, yang paling penting itu passion, sih. Lalu, sekarang jujur aja sudah banyak kostum (rental), ya. Banyak cosplayer yang masih baru, ya yang namanya perubahan jaman kita gak bisa lawan juga.

Makin suatu hobi itu diterima, bakal makin banyak orang yang coba-coba. Yang sebelumnya eksklusif sekarang jadi mainstream. Tidak ada masalah dengan hal itu, tapi yang penting passion-nya aja sih.

Kalau aku pribadi, sangat ga suka dengan cosplay yang out of character. Jadi Raiden Shogun tapi senyam-senyum, lalu jadi imut. Kan tidak sesuai dengan karakter Raiden. Atau karakter yang sebenarnya anak kecil jadi seksi, itu kan tidak sesuai dengan karakter.

Mungkin tidak harus sama persis dengan karakter, tapi harusnya memiliki basic knowledge dari karakternya. Kamu tidak bisa portray (memerankan) karakternya, karena basic knowledge-nya tidak cukup. Jadinya tidak lebih dari pakai kostum untuk Halloween, kostum saja tidak ada roleplay-nya.

Apa Kak Earlene ada pesan untuk newbie yang baru memulai cosplay?

Cosplay for the right reason. Aku ga mau dikte pemula harus ini-itu baru boleh cosplay. Tapi seandainya kamu cosplay hanya untuk ketenaran, tanpa kamu menyukai seni peran, aku jadi kurang sreg.

Walaupun memang karakter tersebut bukan milik kita, melainkan milik pemegang lisensinya. Tapi kita sebagai fans menunjukkan kecintaan kita pada karakter tersebut dengan menjadi karakter itu.

Kita pada dasarnya melakukan fanart, menjadi bentuk hidup dari karakter tersebut. Karena fanart termasuk dalam pengekspresian seni, makanya dari detail kostum, seni peran, baiknya sesuai dengan karakter.

Apa ada tips untuk yang baru mulai cosplay?

Hargailah orang lain, itu kata kuncinya dari aku. Nomor satu, kita hargai karakternya, setidaknya kita tahu karakternya dari mana, seperti apa yang ingin kita jadikan. Jadi, andai mau pinjam kostum, baik dari teman atau kostum. Aku juga pernah pinjam kostum Disney Princess.

Baca juga:  NieR Automata: Review Game Retrospektif

Banyak cosplayer yang mulai dengan meminjam kostum mereka, karena belum tahu cara membuat kostum. Oleh karena itu, hargailah kostum itu, karena membuat kostum itu sangat sulit. Mulai dari cari bahan, referensi, membuatnya. Bahkan kalau pesan ke maker harus menunggu berbulan-bulan. Lalu menyimpannya, menjaganya, membersihkan.

Aku soalnya sering dengar kalau kostum kembali ke tempat rental kondisinya sangat buruk. Ada yang rusak, kotor, bau, dan seterusnya. Jadinya kan tidak menghargai orang lain.

Written by Roux

Leave a Reply

Overwatch Pose

Overwatch 2 Beta: Kekecewaan yang Terus Berlanjut

V Rising Cover

Review V Rising: Menjadi Vampir di Dunia Baru