Membuat game adalah mimpi dari banyak orang. Banyak gamer pernah memikirkan atau berandai-andai konsep game yang bisa mereka buat. Apapun konsep game tersebut, Yandere Simulator adalah contoh terburuk yang bisa mereka ikuti.
Sejarah Singkat YanSim
Pertama-tama, Yandere adalah istilah bahasa Jepang. Yandere berasal dari 2 kata, yaitu “yanderu” (sakit), dan “dere dere” (cinta). Karakter yandere sering juga dipakai di anime, contohnya adalah Gasai Yuno dari Future Diary (Mirai Nikki).
Yandere Simulator memulai pengembangan pada tahun 2014. Ide dan konsep dari YanSim dibuat oleh seorang game developer independen bernama Alex Mahan. Developer asal Amerika Serikat ini mendapatkan dukungan untuk membuat YanSim setelah memposting di sebuah forum.
Tak lama setelah mendapatkan dukungan dari forum, Mahan memulai pengembangan YanSim. Lalu, Mahan juga membuka sebuah channel YouTube untuk mendokumentasikan perkembangan dari pengembangan game-nya.
Popularitas Yandere Simulator melejit ketika YouTuber yang cukup populer seperti PewDiePie dan Markiplier memainkan game ini.
Setelah mendapatkan puluhan juta penonton, Yandere Simulator menjadi sangat populer sehingga memancing banyak orang untuk mendukung pengembangannya.
Konsep Game yang Tidak Masuk Akal
Konsep dari Yandere Simulator adalah menggabungkan beberapa konsep game populer lainnya. Diantaranya adalah Hitman dan Persona. Secara teori dua konsep ini bisa saja digabungkan, namun secara praktik sangatlah sulit bahkan tidak masuk akal.
Sebagai konteks, Hitman adalah game yang berbentuk arcade. Setiap misi tidak berhubungan dengan misi lainnya, sehingga cara pemain menjalankan misi tidak akan memberikan efek terhadap misi berikutnya.
Dalam Hitman, pemain harus membunuh target. Game menyediakan berbagai pilihan untuk membunuh target. Pemain bisa membunuh target dengan membuat kematian seolah seperti kecelakaan, atau juga menggunakan senjata api jika mau.
Serial game Persona adalah game RPG yang mendorong pemain untuk bergaul dengan karakter-karakter di dalam game. Dalam game Persona 3, 4, dan 5, pemain bermain sebagai seorang siswa SMA yang memiliki kekuatan supernatural.
Di Persona, pemain diberikan waktu kurang lebih satu tahun dalam waktu game untuk menyelesaikan cerita. Dan selama satu tahun itu, pemain harus menggunakan waktu mereka sebaik mungkin.
Hitman dan Persona digabungkan adalah ide yang cukup buruk. Dalam game Hitman, pemain harus berpikir kritis dalam waktu singkat. Sedangkan di Persona, pemain harus menggunakan waktu seefektif mungkin.
Satu misi Hitman biasanya berlangsung selama 30 menit, satu playthrough Persona membutuhkan waktu sekitar 100 jam. Menggabungkan dua konsep ini di Yandere Simulator menciptakan sebuah kontradiksi dalam permainan.
Selain itu, game YanSim sendiri juga memiliki konten untuk dewasa. Seperti voyeurism, namun melibatkan karakter-karakter yang masih anak-anak. Hal ini membuat YanSim tidak dibolehkan untuk distream di Twitch.tv.
Manajemen yang Buruk
Yandere Simulator adalah game independen yang pengembangannya dipimpin oleh satu orang. Sangat berbeda dengan game pada umumnya yang biasa dikembangkan oleh satu perusahaan ataupun dengan tim.
Yang membuat Yandere Simulator buruk dalam pengembangannya adalah manajemen sumber daya manusia yang tidak kompeten. Mahan bukanlah seorang programmer, sehingga coding-nya termasuk buruk.
Coding untuk game bukanlah hal yang mudah, memerlukan waktu bertahun-tahun bagi seorang coder untuk menguasai bidang ini. Namun, Mahan menolak untuk belajar dan mengembangkan kemampuannya.
Pengembangan Yandere Simulator sempat akan dibantu oleh pengembang lain yang bernama TinyBuild. TinyBuild sendiri memiliki banyak game yang cukup sukses yang mereka rilis, salah satunya adalah Speedrunnes.
Seorang programmer TinyBuild dipercayakan untuk membantu Mahan dalam pengerjaan YanSim, atas perjanjian kerjasama antara dua pihak ini. Ketika mengerjakan YanSim, programmer TinyBuild menemukan banyak kesalahan dalam coding.
Diantaranya adalah coding yang ruwet dan tidak efektif, sehingga membuat proses game lambat dan tidak efisien. Sang programmer menggunakan waktunya untuk mengkonversi code yang ruwet dan dirapikan, namun menurut Mahan itu tidak perlu.
Karena ada perbedaan ini, TinyBuild menarik kembali programmer mereka. Dan Mahan kini kembali bekerja sendiri dengan sukarelawan yang konon dia tidak beri kompensasi, baik dalam bentuk credit maupun finansial.
Menghamburkan Uang dan Membuang Waktu
Alex Mahan, selaku pengembang tunggal dinilai tidak mampu dalam mengatur waktu dan uangnya. Dia tidak memiliki pekerjaan lain selain mengembangkan YanSim, pendapatan utamanya adalah dari donasi Patreon.
Terbanyak yang Mahan dapatkan melalui Patreon adalah US$3.500 (sekitar IDR 49.7 juta) per bulan. Ditambah dengan waktu luang yang cukup banyak, Mahan tidak menggunakan kesempatan ini untuk mengembangkan game-nya.
Uang yang Mahan dapatkan dari donasi, digunakan untuk hal-hal lain selain untuk pengembangan game. Lazimnya, uang donasi bisa digunakan untuk mempekerjakan programmer lain atau juga komisi seniman untuk membuat 3D model dan ilustrasi.
Mahan lebih sering menggunakan uangnya untuk membeli konsol game, dan waktu luangnya untuk stream di Twitch. Keseharian Mahan hanya digunakan untuk bermain game dan menghindari tanggung jawabnya.
Sedangkan fitur yang dia tambahkan dalam YanSim tidak memiliki andil besar dalam rilis penuhnya. Banyak yang dia tambahkan akan dihapus ketika YanSim dirilis di masa depan.
Yandere Simulator 2021
Mendekati akhir tahun 2021, Yandere Simulator dirilis 100%. Penggemar YanSim bisa memainkan game ini setelah menunggu 7 tahun, namun kualitas game yang dirilis cukup dipertanyakan.
Dalam Yandere Simulator, total ada 10 antagonis atau rival yang harus dihadapi oleh pemain. Oleh karena itu, Mahan membuat rival pertama yang dinamakan Osana (pelesetan dari kata osananajimi) sebagai milestone pertama.
Mahan membutuhkan waktu sekitar 6 tahun untuk menyelesaikan 1 rival, Osana dirilis pada tahun 2020 dengan berbagai bug. Beberapa bulan kemudian, 9 rival lainnya dirilis dan Mahan mengumumkan gamenya sudah selesai.
Walaupun demikian, banyak yang tidak puas dengan hasil akhir Yandere Simulator. Tak hanya bug, tetapi juga performa gamenya yang sangat buruk. Walaupun menggunakan PC dengan spesifikasi tinggi, FPS dalam game tetap rendah.
Yang memperparah reputasi Mahan adalah, walaupun dia mengatakan bahwa YanSim sudah 100% selesai, dia merilis penuh game ini sebagai blueprint game sesungguhnya. Yandere Simulator hanyalah sebuah eksperimen.
Konklusi
Yandere Simulator memiliki masa depan yang cukup kelam. Selama 6 tahun pengembangan, tidak ada perkembangan yang signifikan. Dan Mahan sama sekali tidak bisa dipercaya untuk mengerjakan atau memperbaiki game-nya.
Sekarang, Yandere Simulator dan Alex Mahan sering dijadikan contoh terburuk bagi orang-orang yang ingin mengembangkan game mereka sendiri.
Comments
Loading…